Revenue Model merupakan Deskripsi bagamana suatu bisnis,
baik yang dijalankan oleh perusahaan atau perorangan, memperoleh pendapatan
dari proses transaksi, penjualan barang atau pun jasa. Berkaitan dengan e-commerce,
tentunya revenue model pada e-commerce akan berbeda dengan tradisional model. Jadi
intinya adalah Bagaimana cara perusahaan atau proyek e-commerce dapat
menghasilkan revenue atau pendapatan dari websitenya sendiri.
1.
Macam-macam revenue Model
Adapun macam – macam revenue model antara lain
1)
Advertising revenue model
Yaitu iklan sebagai sumber pendapatan
utama untuk perusahaan, Perusahaan Menyediakan
form tersendiri pada websitenya untuk perusahaanlain mengiklankan produk / jasa
mereka.
Secara garis besar, iklan dapat digolongkan menjadi tujuh ketegori pokok yakni ;
Secara garis besar, iklan dapat digolongkan menjadi tujuh ketegori pokok yakni ;
a)
Iklan Konsumen (Consumer Advertising)
iklan konsumen dibagi
menjadi 2 kategori yaitu Barang konsumen (consumer goods) seperti bahan makanan, shampoo, sabun dan sebagainya dan Barang tahan lama (durable
goods), misalnya bangunan tempat tinggal, mobil, perhiasan, dan sebagainya.
iklan konsumen paling cocok diiklankan melalui Media : surat kabar, majalah, televisi, radio dan sebagainya.
iklan konsumen paling cocok diiklankan melalui Media : surat kabar, majalah, televisi, radio dan sebagainya.
b)
Iklan Antar Bisnis
Kegunaan iklan antar bisnis
adalah mempromosikan barang-barang dan jasa non-konsumen. Artinya, baik
pemasang maupun sasaran iklan sama-sama perusahaan. Produk yang diiklankan
adalah barang antara atau yang harus diolah / menjadi unsur produksi. Termasuk
di sini adalah pengiklanan bahan-bahan mentah, komponen, cuku cadang, dan
aksesori-aksesori, fasilitas pabrik dan mesin, serta alat tulis kantor dan
lain-lain. Sedangkan Media yang paling cocok untuk mengiklankannya yaitu
melalui : jurnal-jurnal perdagangan dan
teknik, literatur dan katalog teknik, pameran-pameran dagang, jasa kiriman pos,
serta seminar dan demonstrasi teknik.
c)
Iklan
Perdagangan (Trade Advertising)
Iklan perdagangan secara
khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang-pedagang kulakan besar,
para agen, eksportir/importir, dan para pedagang besar dan kecil. Barang-barang
yang diiklankan itu adalah barang-barang untuk dijual kembali. Media : Pameran
perdagangan, yang diselenggarakan asosiasi perdagangan, yang ditujukan kepada
para distributor.
d)
Iklan
Eceran (Retail Advertising)
Contoh yang paling mencolok
adalah iklan-iklan yang dilancarkan oleh pasar swalayan atau pun toko-toko
serba ada berukuran besar. Iklan mengenai pasta gigi, produk susu, atau makanan
ringan yang kita lihat di pasar swalayan yg
tidak dibuat oleh pihak pengelola pasar swalayan, melainkan oleh
perusahaan yang membuat makanan /minuman itu.
e)
Iklan
Keuangan (Financial Advertising)
Secara umum iklan keuangan
meliputi iklan-iklan bank, jasa
tabungan, asuransi, dan investasi dsb Media : Koran keuangan dan bisnis saja,
misalnya di Bisnis Indonesia dan Investor Daily
f)
Iklan Langsung
(Direct Advertising)
Ciri khusus pada
pemanfaatan media bagi iklan langsung adalah bersifat personal dan
produk-produk yang diiklankan meliputi barang-barang tahan lama. Misalnya
adalah penawaran produk kendaraan, tabungan, investasi, properti, pendidikan
dan sebagainya. Media-media yang digunakan pada iklan langsung antara lain
surat yang buat khusus untuk dikirimkan kepada calon konsumen, pengiriman brosur,
dan sejenisnya.
g)
Iklan Lowongan Kerja (Recruitment Advertising)
Iklan jenis ini bertujuan
merekrut calon pegawai (seperti pegawai perusahaan swasta, pegawai negeri atau badan-badan umum lainnya) Media-media
untuk iklan lowongan ini biasanya adalah : Surat kabar nasional, Surat kabar
daerah, Terbitan-terbitan gratis iklan lowongan, Radio dan televise
2)
Subscription revenue model
situs Web yang menuntut
pembayaran langganan untuk mengakses jasa dan indeksnya. dalam hal ini, revenue
didapatkan dari biaya keanggotaan atau subscription untuk suatu service,
misalnya layanan berita, informasi, atau premium email. Contoh situs ini adalah
Nationalgeographic.com, email dari Yahoo Platinum service.
3)
Transaction fee revenue model
Perusahaan menerima suatu
pembayaran untuk melakukan suatu transaksi. Business model jenis ini banyak
yang menerapkan. Pada business model ini, pelaku bisnis akan mendapatkan fee
dari setiap transaksi yang dilakukan. contoh business model jenis ini adalah e-banking,
atau electronic brokerage, electronis stock exchange, electronic travel agent,
online auction system. contoh situs ini adalah e-bay.com, e-trade.com
4)
Sales revenue model
yaitu menjual
barang-barang, informasi, atau jasa secara langsung ke pelanggan. Business
model jenis ini mengandalkan proses jual beli menggunakan teknologi web, oleh
karenannya business model ini paling banyak diterapkan. contohnya adalah online
web store. contoh situs ini adalah Amazon.com
5)
Affiliate revenue model
Perusahaan menerima suatu
pembayaran penyerahan untuk mengarahkan bisnis untuk “bergabung” atau menerima
beberapa persen dari pendapatan sebagai hasil suatu penjualan yang ditunjuk.
Sebagai contoh, Mypoints.Com
Referensi
https://martininobel.wordpress.com/internet/struktur-model-bisnis-revenue-model/
No comments:
Post a Comment