• delapan kunci model binis pada e-commerce

    E-COMMERCE

    Pada zaman sekarang ini perkembangan teknologi begitu pesat dari awalnya berdangan hanya lewat toko – toko sampai terbentuknya perdagangan online atau sering disebut dengan e-commerce awalan “e” yang berarti elektronik artinya kegiatan atau transaksi yang digunakan tanpa adanya kontak fisik. Transaksinya diadakan secara elektronik atau digital, sesuatu dibuat menjadi mungkin dengan pesatnya perkembangan komunikasi digital.
    Electronic Commerce atau e-commerce merupakan gambaran proses pembelian, penenjualan, pengiriman, atau penukaran produk, jasa, dan/ atau informasi melalui jaringan komputer, termasuk Internet.
    Secara teknis, E-commerce termasuk bagian dari E-business dikarenakan, menurut definisi, E-business ialah semua transaksi bisnis online, termasuk penjualan secara langsung kepada konsumen (e-commerce), transaksi dengan produsen serta pemasok, dan interaksi dengan mitra bisnis. Pertukaran informasi via database terpusat juga dilakukan didalam e-commerce. Fungsi-fungsi bisnis hanya terbatas pada sumber daya teknologi.
    Jadi, tentunya, e-commerce ialah bagian yang tak terpisahkan dari proses E-business, tetapi dalam kerangka terbatas, e-commerce ialah kegiatan menjual dan membeli. E-Business merupakan kegiatan menjalin relasi dengan konsumen atau klien, bertukar data dalam satu Perusahaan dengan menggunakan internet. E-business sendiri ialah perluasan dari e-commerce , di mana tidak hanya pembelian serta pembayaran barang, dan pelayanan, namun juga disertai pelayanan konsumen, kolaborasi dengan partner bisnis dengan dukungan elektronik sebagai alat transaksi atau pun organisasi.
    Perbedaan lainnya yang mendasar antara e-commerce dan e-business ialah bahwa tujuan ecommerce memang benar-benar money oriented (berorientasi pada perolehan uang atau pun melibatkan pertukaran uang dalam suatu transaksi), sedangkan E-business berorientasi pada kepentingan jangka panjang yang sifatnya abstrak seperti kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen , peraturan kerja , relasi antar mitra bisnis, serta  penanganan masalah sosial lainnya. Semua aspek dalam bisnis seperti , pemasaran, perancangan produk, manajemen pemasokan, dan sebagainya.
    namun sekarang orang-orang yang melakukan e-commerce juga telah melakukan e-business secara bersamaan. dan hasilnya, perbedaan makna dari e-business serta e-commerce semakin sempit.
    Selain perbedaan seperti yang telah disebutkan e-commerce serta e-business juga memiliki kesamaan dalam tujuan utama ialah memajukan perusahaan menjadi perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya. E-commerce sertae-business ialah terobosan yang dapat mendongkrak penjualan melalui online marketing serta sebagai sarana mempromosikan produk melalui media Internet.
    3 dimensi dalam Degree of digitization (perubahan dari fisik menjadi digital) yang bisa berbentuk fisik ataupun digital :
    Produk (atau jasa) yang dijual
    Proses
    Agen pengiriman (perantara)
    Pure EC (EC murni) memiliki 3 dimensi yang semuanya adalah digital, sedangkanPartial EC (EC parsial) memiliki dimensi yang masih berupa fisik (tidak semuanya digital)
    .

    Gambar dimensi e-commerce
    3 bentuk organisasi EC:
    • Brick-and-Mortar:
    Adalah organisasi yang melakukan bisnis secara offline, menjual produk fisik, dan juga agen fisik jadi keselurusan proses dalam bisnisnya dilakukan dengan offline baik dari produk, prosesmaupun pengiriman.
    Contohnya : warung kelontong.

    • Virtual (Pure Play):
    Adalah organisasi yang melakukan aktivitas bisnis hanya secara online baik pada penjualan Produk (atau jasa) yang dijual, Proses maupun pada pengirimannya dan tidak ada gerai toko secara fisik untuk menjual produknya dan semua produk atau jasa hanya dijual atau ditawarkan lewat jalur online.
    Contohnya : amazon, ebay, alibaba dan lain-lainnya

    • Click-and-Mortar:
    Adalah organisasi yang melakukan beberapa aktivitas EC, tetapi melakukan bisnis utama di dunia fisik salah satu cirinya adalah organisasi ini menjual produk secara online namun juga membuka gerai toko secara fisik untuk menjual produk mereka.
    Contohnya : matahari mall, gramedia, toko buku gunung agung dan lainnya

    Delapan Elemen Kunci dari Model Bisnis E-Commerce
    Model bisnis merupakan hal yang harus dibangun dalam E-Commerce. Salah satu alasannya karena
    ·         Ecommerce adalah sebuah perdagangan yang sifatnya tidak secara langsung mempertemukan antara penjual dan pembeli.
    ·         E-Commerce juga mampu menembus batas semua penghalang baik dari sisi penjual maupun pembeli, tanpa terbatasi oleh jarak, ruang, dan waktu sekalipun.
    ·         Sukses tidaknya dari model bisnis yang sudah dibangun dalam sebuah perusahaan, akan dipengaruhi oleh lebih dari satu faktor.
    ·         Selain faktor konsumen, model bisnis perusahaan merupakan faktor penentu dengan diikuti oleh sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya masing-masing dalam mengelola kinerja perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan.
    Jika berharap bisa sukses dalam membangun model bisnis di semua lini, tidak hanya e-commerce, maka harus bisa meyakini delapan model berikut ini (Ghosh, 1998):

    Komponen
    Pertanyaan
    Proposisi nilai
    Mengapa pelanggan membeli dari anda?
    Model pendapatan
    Bagaimana anda mendapatkan uang?
    Peluang pasar
    Ruang pasar apa yang anda berniat untuk melayani, dan apa ukurannya?
    Lingkungan kompetitif
    Siapa lagi yang menempati dimaksudkan marketspace anda?
    Keunggulan kompetitif
    Apa keuntungan khusus dari perusahaan yang dibawa ke marketspace?
    Strategi pasar
    Bagaimana anda berencana untuk mempromosikan produk atau jasa untuk menarik audiens sebagai target anda?
    Pengembangan organisasi
    Jenis struktur organisasi dalam perusahaan yang diperlukan untuk melaksanakan rencana bisnis?
    Team manajemen
    Apa macam pengalaman dan latar belakang yang penting bagi para pemimpin perusahaan untuk memiliki? 

    Banyak penulis fokus pada proposisi nilai dan model pendapatan. Tetapi untuk sementara ini, yang paling penting dan paling mudah adalah mengevaluasi dan mengidentifikasi aspek model bisnis perusahaan. Unsur – unsurlainnya yang sama-sama penting adalah mengevaluasi model bisnis dan rencana bisnis, atau saat mencoba untuk memahami mengapa suatu perusahaan telah berhasil atau gagal (Kim and Mauborgne, 2000).

    a.      Proposisi Nilai

    Mendefinisikan bagaimana sebuah perusahaan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan merupakan elemen yang paling penting dalam bisnis, karena pelangganlah bisnis bisa berjalan sesuai dengan rencana. Untuk membangun proposisi nilai, harus mengetahui dan memahami :
    1.       Mengapa pelanggan akan memilih untuk melakukan bisnis dengan perusahaan Anda, bukan yang lain?
    2.      Apa yang akan perusahaan Anda berikan kepada pelanggan?
    3.      Apa yang perusahaan lain tidak bisa berikan kepada pelanggan?
    Sebelum adanya situs Amazon.com, banyak pelanggan buku yang harus memesan terlebih dahulu atas buku yang ingin dibeli. Bahkan kadang harus menunggu lebih satu satu minggu untuk mendapatkan buku yang sudah dipesan. Tetapi Amazon dengan fasilitas 24 jam dan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan, maka buku yang seharusnya dipesan dengan daftar tunggu tadi, bisa didapatkan oleh pelanggan setelah transaksi disetujui dan barang langsung dikirim ke alamat pelanggan.



    Gambar situs www.amazon.com


    Gambar situs www.freshdirect.com

    Sebagai contoh FreshDirect.com, situs dari perusahaan yang menjual sayur, daging dan buah-buahan dalam kondisi fresh setiap hari. FreshDirect.com berani memberikan harga yang bisa dikatakan tidak terlalu mahal. Melayani pelanggannya dengan cara mengirimkan barang yang sudah dibeli secara online langsung diantar ke alamat rumah sesuai transaksi di FreshDirect.com yang telah disetujui.
    Dari dua contoh diatas ada value atau nilai tersendiri, yang bagi pelanggan merupakan jawaban dari permintaan pelanggan yang disertai dengan pelayanan dari pihak perusahaan. Efeknya pelanggan merasa mempunyai kepuasan tersendiri.
    Proposisi nilai yang bisa dikatakan sukses meliputi:
    1.       Personalisasi / kustomisasi.
    2.      Pengurangan biaya pencarian produk
    3.      Pengurangan biaya untuk menentukan harga
    4.      Fasilitasi transaksi dengan mengelola pengiriman produk

    b.      Model Pendapatan

    Menjelaskan bagaimana perusahaan akan memperoleh penghasilan, menghasilkan keuntungan dan menghasilkan pengembalian modal yang sudah diinvestasikan. Model keuangan dan model pendapatan sering digunakan secara bergantian. Keduanya berfungsi di dalam bisnis untuk membangun dan mengambil keuntungan, juga untuk bisa mendapatkan kembali modal investasi. Jika hanya profit saja, tidak akan cukup untuk suksesnya sebuah perusahaan (Porter, 1985). 

    c.       Peluang Pasar

    Mengacu ke sebuah perusahaan dimaksudkan marketspace (tempat yang sangat potensial untuk pemasaran) dan potensi keseluruhan dari peluang finansial yang tersedia untuk perusahaan dalam marketspace tersebut. Perusahaan yang baru berkembang harus pandai untuk mengatur dan melihat peluang pasar karena terbatasnya financial dibandingkan dengan perusahaan yang sudah mapan dan besar. Marketspace adalah wilayah yang potensial mempunyai nilai komersial di mana sebuah perusahaan dimaksud beroperasi. Tidak mudah untuk menentukan marketspace karena perusahaan pesaing dimungkinkan sudah lebih dulu mempunyai marketspace dengan produk yang sama.
    Peluang pasar realistis didefinisikan oleh potensi penghasilan di setiap ceruk pasar di mana perusahaan berharap dapat bersaing. Persaingan bukan sesuatu yang negatif, karena merupakan motivasi terhadap perusahaan agar bisa lebih berkembang dari perusahaan pesaing.

    d.      Lingkungan yang kompetitif.

    Mengacu kepada perusahaan lain yang menjual produk serupa dan beroperasi di marketspace yang sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan yang kompetitif :
    1.       Berapa banyak pesaing yang aktif.
    2.      Seberapa besar operasi mereka.
    3.      Apa pangsa pasar untuk masing-masing pesaing.
    4.      Bagaimana bisa menguntungkan perusahaan.
    5.      Bagaimana harga produk mereka.
           Ada dua tipe pesaing, yaitu pesaing langsung dan pesaing tidak langsung.
    1.       Pesaing langsung adalah perusahaan yang menjual produk atau jasa yang sangat mirip dan masuk ke segmen pasar yang sama. Contoh: Priceline.com dan Travelocity.com
    2.      Pesaing tidak langsung adalah perusahaan yang mungkin dalam industri yang berbeda namun masihbersaing secara tidak langsung karena produk mereka bisa menggantikan satu sama lain Contoh: CNN.com dan ESPN.com

    e.      Keuntungan Kompetitif

    Akan dicapai bila perusahaan dapat menghasilkan produk unggulan dan/atau membawa produk ke pasar dengan harga yang lebih rendah daripada kebanyakan, atau semua, dari perusahaan pesaing lainnya (Porter, 1985).
    Perusahaan mencapai keuntungan kompetitif ketika mereka dapat memperoleh perbedaan akses ke faktor - faktor produksi yang disangkal oleh pesaing (Barney, 1991).
    Beberapa keuntungan kompetitif dikatakan “tidak adil”. Itu akan terjadi ketika suatu perusahaan mengembangkan keunggulan didasarkan pada faktor bahwa pada perusahaan lain tidak dapat membeli (Barney, 1991).

    f.        Strategi Pasar

    1.       Adalah sebuah rencana yang merinci bagaimana sebuah perusahaan bermaksud untuk memasuki pasar baru dan menarik pelanggan. Apapun bisa dilakukan untuk mempromosikan produk-produk perusahaan berikut semua layanan terhadap konsumen, sehingga bisa mengetahui konsumen yang potensial.
    2.      Strategi pemasaran serta penerapannya merupakan dua hal yang sama pentingnya dalam pengelolaan bisnis, tidak peduli besar kecilnya suatu perusahaan, tidak peduli baik tidaknya sebuah perusahaan. Sehingga konsep bisnis terbaik akan gagal jika tidak benar dipasarkan ke pelanggan potensial. FreshDirect mempunyai strategi pasar dengan cara mengembangkan kemitraan erat yang langsung dengan para petani dan produsen, sehingga pembelian barangnya lebih murah dan langsung dari sumbernya.

    g.      Pengembangan Organisasi.

    1.       Menjelaskan bagaimana perusahaan akan mengatur pekerjaan yang harus diselesaikan. Meskipun banyak usaha kewirausahaan yang diawali dari satu ide individu, sangat jarang bahwa satu orang saja bisa mempunyai ide menjadi perusahaan yang multi juta dolar. Dalam banyak kasus, perusahaan yang mengalami pertumbuhan dengan cepat, e-commerce sekalipun, selalu membutuhkan karyawan dan procedure bisnis yang harus dilakukan. Singkatnya, semua perusahaan yang baru khususnya, akan membutuhkan organisasi untuk mengembangkan bisnis mereka secara efisien dengan rencana dan stategi yang harus dilakukan. Banyak perusahaan e-commerce dan perusahaan tradisional yang gagal karena tidak memiliki struktur organisasi dan budaya yang dibutuhkan organisasi dan mampu membentuk bentuk-bentuk baru dari sebuah perdagangan (Kanter, 2001). 
    2.      Pekerjaan-pekerjaan di sebuah perusahaan biasanya dibagi menjadi departemen fungsional, seperti, bagian produksi, bagian pengiriman, bagian pemasaran, bagian support pelanggan, dan keuangan. Pekerjaan-pekerjaan tersebut di definisikan ke dalam bidang-bidang fungsional dan diberikan tanggung jawab serta bagian-bagian yang diberi nama tersendiri. 
    3.      Bergerak dari generalis ke spesialis sebagai perusahaan berkembang. Biasanya, semua pekerjaan akan dikerjakan, tetapi pada perkembangannya, untuk perusahaan yang mulai berkembang, pekerjaan tersebut menjadi lebih khusus. Misalnya, di awal bisnis mempunyai satu manajer perusahaan, tetapi setelah dua atau tiga tahun ke depan dengan pertumbuhan perusahaan yang stabil, satu manajer tadi bisa pecah menjadi tujuh pekerjaan terpisah yang dilakukan oleh orang lain. 

    h.     Manajemen Team

    1.       Karyawan perusahaan adalah yang bertanggung jawab untuk membuat model bisnis kerja, karena unsur paling penting dalam sebuah model bisnis adalah manajemen team.
    2.      Tim manajemen yang kuat mampu memberikan kredibilitas terhadap investor luar secara langsung, mengetahui pasar-khusus dengan segera, berpengalaman dalam mengimplementasikan rencana bisnis.
    3.      Sebuah tim manajemen yang kuat mungkin tidak dapat menyelamatkan model bisnis yang lemah, tetapi harus mampu mengubah model dan mendefinisi ulang bisnis sebagai menjadi perlu. Banyak perusahaan yang kemudian mempunyai lebih dari satu manajer atau senior eksekutif yang kadang malah justru menjadi sumber keuntungan maupun kerugian. Tantangannya adalah bagaimana mempunyai sumber daya manusia yang mampu dan berpengalaman untuk mengatasi dua hal sekaligus, serta mampu menerapkan dalam situasi yang baru. 



    Referensi

    http://www.gurupendidikan.com/perbedaan-e-bisnis-dengan-e-commerce/
    Kim, W.Chan, and Renee Mauborgne. “Knowing a Winning Business Idea When You See One.” Harvard Business Review (September-October 2000).
    Timmers, Paul. “Business Models for Electronic Markets” Electronic Markets Vol. 8, No.2 (1998)
    Porter, Michael E. Competitive Advantage : Creating and Sustaining Superior Performance. New York : Free Press (1985)
    Kanter, Elizabeth Roos. “The Ten Deadly Mistakes of Wanna-Dots.” Harvard Business Review (January 2001)
    http://dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/majalah/Model_Bisnis_Yang_Memanfaatkan_Kualitas_Unik_Dari_Internet_Dan_Mendukung_Transaksi_E-Commerce.pdf





  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

L-ID mania. Powered by Blogger.