• BIG DATA DAN BUSINESS INTELLIGENCE


    1.      Big Data

    Pada era saat ini Big data menjadi tranding topik dan sering di bahas di dalam industri IT, Akhir-akhir ini istilah Big Data marak di gunakan sebagai teknologi yang akan menjadi trend masa depan. Banyak pihak yang mungkin heran kenapa topik ini baru menjadi pusat perhatian padahal ledakan informasi telah terjadi secara berkelangsungan sejak dimulainya era informasi. Perkembangan volume dan jenis data yang terus meningkat secara berlipat-lipat dalam dunia maya Internet semenjak kelahirannya adalah fakta yang tak dapat dipungkiri. Mulai data yang hanya berupa teks, gambar atau foto, lalu data berupa video hingga data yang berasal system pengindraan. Kalau kita mengartikannya  maka big data berarti data yang besar.  Kemudian apa maksudnya ? Apakah data 100 MB itu besar, atau yang dimaksud 1 GB atau 100 Gb atau 1 Tera ?
    Pengertian Big Data bukan berarti besarnya data yang kita punya. Big Data berarti sekumpulan data yang sangat besar yang tidak dapat ditangani oleh aplikasi database biasa, Big Data adalah buzzword atau menangkap-frase yang digunakan untuk menggambarkan volume besar, baik dari data terstruktur dan tidak terstruktur yang begitu besar sehingga sulit untuk memproses dengan menggunakan teknik database dan perangkat lunak biasa. Dalam kebanyakan kejadian data perusahaan yang terlalu besar atau bergerak terlalu cepat atau melebihi kapasitas pengolahan saat ini. Big data memiliki potensi untuk membantu perusahaan meningkatkan operasi, membuat lebih cepat dan keputusan yang lebih cerdas.
    Contoh Big Data mungkin petabyte (1.024 terabyte) atau exabyte (1.024 petabyte) data yang terdiri dari miliaran triliunan catatan dari jutaan orang dari berbagai sumber yang berbeda (misalnya Web, penjualan, contact center pelanggan, media sosial, data ponsel dan sebagainya). Data tersebut biasanya terstruktur longgar atau data yang sering tidak lengkap dan tidak dapat diakses.
    Mari kita melihat search engine. Dengan aplikasi biasa database tradisional maka kita sangat kesulitan mengumpulkan data seluruh web yang ada di muka bumi. Kesulitan juga akan muncul saat menganalisa dan melakukan searching mengenai topik tertentu. Dalam kasus penanganan search engine ini kita memerlukan aplikasi yang berjalan bersama-sama pada puluhan bahkan ratusan server. Inilah contoh dari big data.

    Ciri-ciri data yang ditangani oleh Big Data:
    a)      Jumlah nya sangat besar (Volume). Biasanya ukuran total data dalam terabytes keatas.
    b)      Pertumbuhan data sangat cepat (Velocity) sehingga data bertambah dalam jumlah yang sangat banyak dalam kurun waktu relatif singkat.
    c)      Bentuk atau format datanya beraneka ragam (Variety). Format disini bisa berupa data dalam tabel-tabel relasional database seperti MySQL, file text biasa, File Excel atau bentuk apapun.
    Manfaat yang bisa diberikan dari Big Data antara lain bisa memberikan gambaran yang lebih lengkap dari sebelumnya karena biasanya data yang dianalisis adalah data terstruktur misalnya data relasional database.

    2.    Business Intelligence 

    Istilah Business Intelligence (BI) pertama kali didengungkan pada tahun 1958 oleh seorang peneliti dari IBM yang bernama Hans Peter Luhn. Beliau mendefinisikan istilah intelligence sebagai “Kemampuan dalam mengerti dan memahami suatu hubungan timbal balik antara fakta-fakta yang disajikan sedemikian rupa menjadi suatu landasan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang dikehendaki”.
    Pada tahun 1989 dalam sebuah artikel terbitan Gartner, Howard Dresner menggunakan istilah Business Intelligence (BI) . Dia menggambarkan istilah tersebut sebagai seperangkat konsep dan metode yang berguna untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan dengan bantuan sistem yang berbasiskan fakta atau realita yang terjadi.
    Menurut Nadia Branon[1], Business Intelligence merupakan kategori yang umum digunakan untuk aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan menyediakan akses pada data agar dapat membantu pengguna dari kalangan perusahaan agar dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan tepat. Pada umumnya solusi yang disediakan oleh BI berupa sumber-sumber data dimana data yang sifatnya transaksional dikumpulkan, data warehouses/data marts, reporting dan alat visualisasi, seperti analisis prediksi dan modelling.
    Dalam jurnal Management Vol. 15[2], Ivana Kursan dan Mirela Mihic  menyatakan bahwa istilah BI merujuk pada variasi solusi perangkat lunak, termasuk teknologi-teknologi dan metodologi-metodologi yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang tepat guna sehingga  mampu membuat keputusan bisnis dengan tujuan utama yaitu meningkatkan keseluruhan performa bisnis pada pasar.
    Karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah informasi yang banyak, masalah utama operasional adalah untuk fokus pada informasi yang sesuai. BI membantu untuk mengidentifikasi berbagai penyebab dan alasan yang muncul agar dapat membantu bisnis dalam berbagai prediksi, perhitungan, dan analisis; Sehingga, pengentahuan yang dibutuhkan dapat diekstrak dari jumlah data yang banyak dan kadang-kadang berasal dari data yang tersembunyi.

    a.       Kegunaan BI

    Perusahaan menggunakan BI untuk memperoleh lebih dalam lagi mengenai segala informasi yang berhubungan dengan kinerja bisnis. Hal ini digunakan untuk memahami, meningkatkan kinerja, penganggaran biaya yang lebih efisien dan mengidentifikasi peluang bisnis baru. Beberapa hal kegunaan BI, antara lain:
    ·         Analisa dalam perilaku konsumen, pola pembelian dan trend penjualan
    ·         Mengukur, melacak dan memprediksi penjualan dan kinerja keuangan
    ·         Penganggaran, perencanaan keuangan dan peramalan
    ·         Mengetahui kinerja kegiatan pemasaran
    ·         Optimalisasi proses dan kinerja operasional
    ·         Meningkatkan efektifitaspengiriman dan pasokan
    ·         Analisa CRM (Customer Relationship Management)
    ·         Analisa Resiko
    ·         Analisa nilai strategis
    ·         Analisa social media

    b.      Komponen Dasar BI

    Pada dasarnya komponen BI mencakup, gathering, storing, analysing dan providing access to data.

    c.       Data Warehouse di dalam pengertian BI

    Banyak aplikasi BI menggunakan data yang berasal dari data warehouse ataupun data mart, namun sebenarnya tidak semua data warehouse digunakan untuk BI dan begitu juga sebaliknya, tidak semua aplikasi BI membutuhkan data warehouse. Kenapa begitu? hal ini tentunya terjadi karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dan lebih spesifik. Ada beberapa project saya yang menggabungkan antara data warehouse, data transaksi bahkan ada juga dengan social media. Untuk membedakan hal ini, Forrester Research mendefinisikan BI dengan dua cara:
    ·         Dalam pengertian yang luas: BI adalah suatu seperangkat metodologi, proses, arsitektur dan teknologi yang mengubah data mentah menjadi informasi yang lebih bermakna dan berguna yang digunakan dalam pengambilan keputusan, strategik, taktis, dan operasional yang lebih efektif.
    ·         Secara lebih spesifik lagi, BI adalah: mengacu pada bagian paling atas/akhir dari arsitektur BI yaitu pelaporan, analisa dan dashboard.

    d.      Business Intelligence Bukan Hanya Sekedar Perangkat Lunak dan Teknologi

    Istilah business intelligence seringkali digunakan sebagai istilah yang hanya menggambarkan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisa data-data di perusahaan. Dalam pola pikir teknikal, istilah ini juga sering dikaitkan dengan data mining, OLAP, query dan pelaporan. Pada kenyataannya juga bahwa keberadaan BI dalam suatu perusahaan hanya terletak pada divisi IT saja, karena berhubungan dengan perangkat lunak. Hal ini yang sebenarnya perlu diwaspadai.

    Keberadaan BI dalam suatu perusahaan haruslah diawali dari pelaku bisnis itu sendiri karena merekalah yang lebih mengetahui informasi dan analisa apa-apa saja yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis dan mereka jugalah yang membutuhkan BI. Disinilah nilai BI bisa menjadi besar dan berguna bagi perusahaan. Pelaku bisnis mulai dari eksekutif, manajemen bahkan sampai ke operasional harus berperan aktif juga dalam penerapan BI dan divisi IT harus bisa berkolaborasi dalam hal penyiapan data-data dan arsitektur sistem. Terlepas dari perangkat lunak apa yang digunakan. Bagaimana bisa di sebut business intelligence jika kita tidak bisa menghadirkan analisa yang dibutuhkan oleh para pelaku bisnis? Bukan hanya sekedar suatu pelaporan atau analisa saja tapi BI diharapkan dapat menjadi alat bantu utama bagi pelaku bisnis dalam meningkatkan kinerja bisnis, tentunya kebutuhan ini dalam tiap masa akan selalu berubah mengikuti perkembangan bisnis itu sendiri.


    3.    Perbedaan dari Big Data dan Business Intelligence

    Perbedaan yang mendasar adalah bagaimana konsep Big Data dan Business Intelligence memproses data.Untuk menghadapi volume yang tinggi, prinsip Business Intelligence mengajak kita untuk membersihkan data yang ada. Proses pembersihan ini akan membuang residu yang dianggap tidak penting. Sedangkan prinsip Big Data adalah untuk tidak membuang data apapun karena residu tersebut mungkin akan menjadi penting sejalannya waktu.
    Untuk menghadapi velositas yang tinggi, prinsip Business Intelligence mengajak kita untuk melakukan operasi batch secara teratur. Operasi ini akan medorong data dari sistem transaksi ke data warehouse untuk diproses selanjutnya. Sedangkan prinsip Big Data adalah real-time processing.
    Untuk menghadapi variasi data yang tinggi, prinsip Business Intelligence mengajak kita untuk menciptakan struktur melalui  ekstraksi, transformasi dan membuang residu yang tersisa. Big Data memiliki pendekatan yang serupa namun tanpa harus membuang data mentah yang kita miliki. Misalnya dari sebuah unstructured data kita bisa melakukan entity resolution untuk mengekstrak konteks sebuah kata (contoh: Apple adalah perusahaan atau label rekaman atau buah). Kalkulasi ini biasanya dilakukan secara real time.

    4.      Kegunaan Big Data dan Business Intelligence di berbagai bidang

    Big data dan Business Intelligence digunakan oleh semua kalangan dari instansi pemerintahan sampai lembaga masyatakat dan digunakan juga oleh lembaga swasta yang sekarang sudah menjadi sukses dengan menggunakan Big data ataupun Business Intelligence berikut ini contoh penggunaan Big data dan Business Intelligence :

    a.       Contoh Pemerintah

    ada tahun 2012 , pemerintahan Obama mengumumkan Big Data Penelitian dan Pengembangan Inisiatif , yang mengeksplorasi bagaimana data besar bisa digunakan untuk mengatasi masalah-masalah penting yang dihadapi oleh pemerintah . Inisiatif ini terdiri dari 84 program big data yang berbeda yang tersebar di enam departemen .
        Analisis data besar memainkan peran besar dalam kampanye Barack Obama sukses 2012 pemilihan ulang .  Amerika Serikat Pemerintah Federal memiliki enam dari sepuluh superkomputer paling kuat di dunia. Utah Data Center adalah pusat data saat ini sedang dibangun oleh Amerika Serikat National Security Agency . Ketika selesai , fasilitas tersebut akan mampu menangani Yottabytes informasi yang dikumpulkan oleh NSA melalui Internet.

    b.       Contoh  di Sektor  Swasta

    eBay.com menggunakan dua gudang data pada 7,5 petabyte dan 40PB serta Hadoop klaster 40PB untuk pencarian, rekomendasi, konsumen, dan merchandising . Di dalam eBay 90PB data warehouse.
    Amazon.com menangani jutaan operasi back-end setiap hari, serta pertanyaan dari lebih dari setengah juta penjual pihak ketiga . Teknologi inti yang membuat Amazon berjalan adalah berbasis Linux dan pada 2005 mereka memiliki tiga database Linux terbesar di dunia , dengan kapasitas 7,8 TB , 18,5 TB , dan 24,7 TB .
    Walmart menangani lebih dari 1 juta transaksi nasabah setiap jam , yang diimpor ke database diperkirakan mengandung lebih dari 2,5 petabyte ( 2.560 terabyte ) data - . Setara dengan 167 kali informasi yang terdapat dalam semua buku di Perpustakaan Kongres AS.
    FICO Falcon Penipuan Kartu Kredit Detection System melindungi 2,1 miliar akun aktif di seluruh dunia .Volume data bisnis di seluruh dunia , di semua perusahaan , dua kali lipat setiap 1,2 tahun , menurut perkiraan.
    Windermere Real Estate menggunakan sinyal GPS anonim dari hampir 100 juta driver untuk membantu pembeli rumah baru menentukan waktu berkendara khas mereka ke dan dari tempat kerja di berbagai kali dalam sehari

    c.       Contoh di Bidang Arsitektur


    Pada tahun 2004 , Google menerbitkan sebuah makalah tentang proses yang disebut MapReduce yang menggunakan arsitektur tersebut . MapReduce framework menyediakan model pemrosesan paralel dan implementasi terkait untuk memproses sejumlah besar data . Dengan MapReduce , query dibagi dan didistribusikan di seluruh node paralel dan diproses secara . Hasilnya kemudian dikumpulkan dan disampaikan. Kerangka itu sangat sukses sehingga orang lain ingin meniru algoritma . Oleh karena itu , sebuah implementasi dari kerangka MapReduce diadopsi oleh sebuah proyek open source Apache Hadoop bernama Teknologi Topological Program Analisis Data DARPA.  

    d.    Contoh di Bidang Pasar

     " Big Data " telah meningkatkan permintaan spesialis manajemen informasi dalam Software AG , Oracle Corporation , IBM , Microsoft , SAP , EMC , HP dan Dell telah menghabiskan lebih dari $ 15 miliar untuk perusahaan perangkat lunak hanya mengkhususkan diri dalam manajemen data dan analisis . Pada tahun 2010 , industri ini sendiri bernilai lebih dari $ 100 miliar dan tumbuh hampir 10 persen per tahun, tentang dua kali lebih cepat sebagai bisnis perangkat lunak secara keseluruhan .
    Negara maju membuat meningkatnya penggunaan teknologi data-intensif . Ada 4,6 miliar langganan ponsel di seluruh dunia dan ada antara 1 miliar sampai 2 miliar orang mengakses internet . Antara tahun 1990 dan 2005 , lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia memasuki kelas menengah yang berarti semakin banyak orang yang memperoleh uang akan menjadi melek lagi yang pada gilirannya menyebabkan pertumbuhan informasi . Kapasitas yang efektif di dunia untuk bertukar informasi melalui jaringan telekomunikasi adalah 281 petabyte pada tahun 1986 , 471 petabyte pada tahun 1993 , 2,2 exabyte pada tahun 2000 , 65 exabyte pada tahun 2007 dan diperkirakan bahwa jumlah lalu lintas yang mengalir melalui internet akan mencapai 667 exabytes per tahun pada tahun 2013 .



    Referensi

    http://www.proweb.co.id/articles/support/pengertian_big_data.html
    http://learnmine.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-tentang-big-data.html
    https://openbigdata.wordpress.com/2014/08/25/apa-itu-big-data/
    belajaranakinformatika.blogspot.co.id/2013/01/apakah-yang-dimaksud-dengan-big-data.html
    https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7572880100159726697#overview
    [1] Brannon, Nadia . “Business Intelligence and E-Discovery”.July 2010.Intellectual Property & Technology Law Journal Vol. 22
    [2]I. Kursan, M. Mihic.”Business Intelligence: The role of the Internet in marketing researc”.Management, Vol. 15, 2010, 1, pp. 69-86


  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

L-ID mania. Powered by Blogger.