Manajemen di dalam suatu organisasi sangat berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan. Menurut
tingkatannya manajemen dibedakan menjadi 3 tingkat, yaitu:
Levels Of Organization
1.
Executive Level
Pengambilan keputusan tidak terstruktur digunakan oleh Executive Level
sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan strategis yang meliputi penentuan
tujuan dan sasaran serta rencana jangka panjang organisasi, Executive Level
bertanggung jawab terhadap arah kemajuan perusahaan. Informasi yang dibutuhkan Executive
Level ialah informasi yang luas mengenai arah kecendrungan perusahaan dan
lingkungan eksternal. Namun dengan
perkembangan teknologi saat ini, Executive Level dimudahkan dengan adanya EISs (Executive
Support Systems/ESS) yaitu sistem
berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif untuk
mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian
masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan
yang sifatnya strategis.
Gambaran EIS
Karakteristik Teknologi Informasi untuk EIS
Dari definisi EIS, dapat
diketahui EIS berhubungan erat dengan pengelolaan dan perepresentasian informasi
dengan menggunakan komputer. Dengan .demikian, EIS sangat erat kaitannya dengan
teknologi informasi. Adapun karakteristik teknologi informasi yang dibutuhkan
oleh EIS adalah sebagai berikut :
1.
Executive-friendly, sesuai dengan keahlian
mengoperasikan komputer yang dimiliki oleh kalangan eksekutif. Mudah digunakan
dan mudah dipelajari.
2.
Memungkinkan pengguna untuk meng-undo prosedur
atau kembali ke tampilan layar yang diakses sebelumnya.
3.
Memiliki on-line help.
4.
Sesuai dengan kebutuhan eksekutif dalam hal
kecepatan.
5.
Graphic-oriented dan dapat menampilkan tampilan
grafis yang bervariasi, sesuai dengan kebutuhan.
Karakteristik Data untuk EIS
Format data
yang disediakan oleh EIS juga harus memenuhi kebutuhan data para pihak
eksekutif. Berikut adalah karakteristik data yang dibutuhkan oleh EIS :
1.
Data yang telah dirangkum (highly summarized
data). Pada umumnya, eksekutif lebih mencari rangkuman data, dibandingkan
rincian data, untuk membuat keputusan.
2.
Drill down. Menyediakan mekanisme yang
memungkinkan eksekutif untuk melakukan drill down, atau melihat rincian data
yang menyusun rangkuman data.
3.
Integrasi data dari basis data yang berbeda -
beda. Terkadang eksekutif memerlukan data dari basis data on-line, seperti
jumlah current budget. Dalam periode tertentu, eksekutif akan memerlukan akses
ke rangkuman data yang dikelola secara statis di basis data.
4.
Eksekutif lebih tertarik untuk melihat trend
jangka panjang, misalnya lima tahun ke depan.
5.
Informasi menjadi lebih bermakna jika dapat
dibandingkan dengan informasi lain yang sejenis. Artinya, EIS harus dapat
mengakses data eksternal yang dapat dibandingkan dengan data perusahaan.
6.
Informasi yang disampaikan kepada eksekutif
harus dalam bentuk yang ditentukan oleh faktor penentu kesuksesan (critical
success factors) yang didefinisikan oleh eksekutif.
Karakteristik
EIS
Dari karakteristik teknologi informasi dan data yang dibutuhkan oleh
EIS, serta tujuan dari EIS, maka dapat disimpulkan bahwa sebuah EIS memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1.
Disesuaikan untuk pihak eksekutif.
2.
Mudah digunakan.
3.
Memiliki kemampuan drill down.
4.
Mendukung kebutuhan data eksternal.
5.
Dapat membantu dalam situasi yang memiliki
tingkat ketidakpastian yang tinggi.
6.
Memiliki orientasi masa depan.
contohnya: Didalam
perkuliahan rektor sangat berperan sebagai pemantau kegiatan perkuliahan serta
pemantau kegiatan dosen dan Mahasiswa di kampus.
2.
Managerial Level
Managerial Level berada pada tengah tengah dari hierarki pada sebuah
perusahaan atau organisasi. Managerial Level bertanggungjawab atas pelaksanaan
rencana yang sudah ditentukan oleh Executive Level. Pengambilan keputusan
yang digunakan oleh manajemen pada tingkat ini adalah Keputusan setengah terstruktur
(semi-structured decision). Managerial Level bisa
meliputi beberapa tingkatan, membawahi dan mengarahkan aktivitas aktivitas
manajer dibawahnya. Manajemen pada tingkat ini memiliki tanggung jawab terhadap
segala aktivitas yang dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan
bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan operasionalnya. Dalam pengambilan Keputusan
setengah terstruktur, Managerial Level juga dimudahkan dengan adanya MIS (Management
Information System ) atau sering dikenal
dengan SIM (Sistem Informasi Manajemen)
Gambaran
MIS
Pengertian
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (management information system atau sering dikenal dengan
singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi
untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan
manajemen.SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk
menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.[1]
Ada beberapa definisi Sistem Informasi Manajemen dari
beberapa ahli, diantaranya sebagai berikut :
a.
Menurut George M. Scott
SIM (Sistem Informasi Manajemen) adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi.
SIM (Sistem Informasi Manajemen) adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi.
b.
Menurut Barry E.
Cushing
SIM adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam sutau organisasi yan bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
SIM adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam sutau organisasi yan bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
c.
Menurut Frederick H.
Wu
SIM adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
SIM adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
d.
Menurut Gordon B.
Davis
SIM adalah sistem manusia / mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
SIM adalah sistem manusia / mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Macam
Sistem Informasi
SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi
untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.
SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung besar-kecilnya
organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut :
a.
Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dari
transaksi keuangan.
b.
Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk
penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan
penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
c.
Sistem informasi manajemen persediaan (inventory information systems)
d.
Sistem informasi personalia (personnel information systems)
e.
Sistem informasi distribusi (distribution information systems)
f.
Sistem informasi pembelian (purchasing information systems)
g.
Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)
h.
Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems)
i.
Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems)
j.
Sistem informasi teknik (engineering information systems)
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk
memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat
bawah (lower level management),
manajemen tingkat menengah (middle level
management), dan manajemen tingkat atas (top
level management).[1]
Informasi dari SIM untuk semua tingkat manajemen
3.
Operational Lavel
Operational Lavel adalah tingkatan manajemen yang
paling rendah dalam sebuah organisasi yang memimpin serta melakukan pengawasan
terhadap tenaga tenaga operasional pada sebuah perusahaan atau organisasi serta
tidak membawahi manajer yang lain. Pengambilan keputusan yang
digunakan oleh manajemen pada tingkat ini adalah Keputusan
terstruktur (structured decision). Operational Lavel ini umumnya terdiri atas mandor
dan pengawas yang dipilih oleh manajemen level menengah. Mereka biasanya juga
disebut dengan tingkat Supervisor atau pengawas. bahkan mereka pula dikenal
sebagai manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses
produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana rencana yang sudah
ditentukan oleh manajemen yang lebih tinggi.
Dalam Pengambilan Keputusan
terstruktur, para operasional lavel juga dipermudahkan dengan adanya TPS (Transaction Processing Systems) merupakan
Sistem informasi komputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data
dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.
Gambaran
TPS
TPS (Transaction Processing Systems) adalah sistem informasi
yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah
besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS
menghapus rasa bosan saat melakukan transaksi operasional sekaligus mengurangi
waktu, meskipun orang masih harus memasukkan data ke sistem komkputer secara
manual.Transaction Processing System merupakan sistem tanpa batas yang
memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lilngkungan eksternal. Karena
manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui
informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana
hal ini sangat peting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem
ini dapat berfungsi dengan lancar dan tanpa interupsi sama sekali.Transaction
processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem
proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik
(electronic data processing systems). Transaction processing systems mencatat
dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian,
dan perubahan persediaan/inventori. Transaction processing systems menghasilkan
berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai
contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan,
order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui
database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.
Referensi
https://sttdb.wordpress.com/2009/12/04/pengertian-tps-transaction-processing-systems/
[1] HM Jogiyanto2005.
ANALISIS & DISAIN SISTEM INFORMASI: Pendekatan
Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit Andi. Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment